Kultur Jaringan
Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan salah
satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan
teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun,
mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara
aseptik yang kaya nutrisi dan
zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap (Suryowinoto,1991)
zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap (Suryowinoto,1991)
Perkembangan teknik jaringan telah menghasilkan teknik kutur jaringan
baru dengan tujuan yang berbeda-beda. Selain itu, jenis eksplan (sel
atau jaringan asal) yang digunakan juga berbeda. Berbagai teknik kultur
jaringan tersebut di antaranya sebagai Meristem culture, yaitu
teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan (bagian tanaman) dari
jaringan muda atau meristem.
- Pollen atau anther culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari serbuk sari atau benang sari.
- Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan dari protoplasma (sel hidup yang telah dihilangkan dinding selnya).
- Chloroplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan eksplan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
- Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman yang mempunyai sifat baru. berikut (Hendaryono dan Wijayani, 1994: 29).
DAFTAR PUSTAKA
Suryowinoto, M.
1990. Pelunjuk Laboratorium, Pemuliaan Tanaman Secara In vitro.
Yogyakarta: PAU Universitas Gadjah Mada.
Hendaryono, D.P.S.
dan A. Wijayani. 1994. Kultur Jaringan (Pengenalan dan
Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Media). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Media). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar