Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pages

Metode Konservasi Vegetatif


Metode Konservasi secara Vegetatif
Observasi lapang yang dilakukan berada di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, tepatnya pada daerah wisata coban rondo malang. Lahan yang ditemukan dekat dengan jalan dengan komoditas utama cabai dan juga terdapat tanaman kopi, dan pohon pinus. Berdasarkan hasil analisa  yang didapatkan, terdapat beberapa masalah yang dapat menyebabkan erosi yang juga akan menurunkan hasil dari pertanian. Masalah yang terjadi adalah:
  •         Kemiringan lereng yang curam

Lahan yang memiliki kemiringan lereng yang cukup curam, dapat mempengaruhi kecepatan dan volume limpasan permukaan. Karena pada dasarnya semakin curam suatu lereng, maka semakin cepat laju limpasan permukaan, infiltrasi sedikit, volume limpasan permukaansemakin besar. Sehingga dapat dikatakan dengan meningkatnya prosentasi kemiringan maka erosi semakin besar.
·         Kurangnya tutupan lahan (Cover crop)
Dengan kurangnya tutupan lahan, maka air hujan yang jatuh langsung mengenai tanah dengan kekuatan energy kinetic yang besar  yang nantinya akan terjadi percikan yang mana dapat menghancurkan agregat tanah, semakin banyak air hujan yang jatuh maka tanah yang sudah hancur akan terbawa oleh air dan menjadi limpasan permukaan yang mana dapat membawa top soil sehingga unsur hara yang berada pada top soil akan menjadi hilang. Dari kejadian tersebut maka dapat terjadi erosi.
  •          Tidak ada habitat musuh alami

Tanaman utama yang dibudidayakan adalah tanaman cabai. Tanaman cabai tidak lepas dari serangan serangga yang berpotensial sebagai hama. Hama dapat menurunkan kualitas, kuantitas dan ekonomi dari komoditas tersebut. Apabila tidak adanya habitat untuk musuh alami, maka musuh alami yang dapat hidup dilahan tersebut sangat sedikit bahkan tidak ada, sehingga untuk pengendalian hama memerlukan biaya yang mahal karena harus mengaplikasikan pestisida. Akan tetapi, pestisida tersebut juga tidak efektif untuk pengendalian hama, karena dengan penggunaan pestisida yang tidak tepat guna maka hama tersebut dapat menjadi resistensi.
  •          Pengerasan tanah

Sesuai dengan yang diungkapkan narasumber, tanah yang berada dilahan tersebut mengalami pengerasan. Pengerasan tanah terjadi karena
banyaknya p aplikasi pupuk sintetis yang terlalu sering.
Dari permasalahan yang telah dijabarkan dapat diperoleh rekomendasi yang mana mudah dan dapat diaplikasikan oleh petani. Rekomendasi tersebut adalah
  •         Penambahan tutupan lahan (cover crop). Cover crop merupakan tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dan juga dapat memperkecil gaya kinetic air hujan yang dapat mempengaruhi ancaman  kerusakan oleh  erosi. Selain itu, mampu meningkatkan laju infiltrasi. Tanaman penutup tanah tidak harus yang berasal dari rumput-rumputan, akan tetapi tanaman yang dapat menambah pemasukan/menambah penghasilan petani dari panennya. Misalnya cover crop dari jenis legume yang mana dapat  mengurangi pengaruh keracunan Al pada tanaman, menambat N dari udara.
  •          Menanam tanaman pagar Penanaman tanaman pagar dapat berguna untuk habitat musuh alami. Dengan adanya habitat musuh alami, maka mampu meningkatkan keanekaragaman spesies pengendali alami (seperti predator dan parasitoid) sehingga kepadatan populasi hama bisa terkendali.
  •          Penambahan bahan organik Penambahan bahan organic dapat menambah jumlah mikroorganisme yang berada pada tanah. Misalnya cacing tanah, cacing tanah dapat menambah aerasi tanah dan gerakan yang ditimbulkan cacing tanah dapat menggemburkan tanah dan memantapkan agregat tanah sehingga tanah menjadi subur. Penambahan bahan organik dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti penggunaan pupuk hijau, pemulsaan organik. pupuk hijau dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan dibenamkan ke dalam tanah langsung dan dapat digunakan sebagai mulsa. Misalnya pupuk hijau dari jenis legume.

Dari urain yang telah dijabarkan, tanaman yang dapat digunakan sebagai penutup lahan adalah tanaman yang mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji , mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok, tetapi mempunyai sifat pengikat tanah yang baik dan tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Misalnya tanaman jenis legume, karena pada tanaman jenis legume dapat menambat unsur N yang berada di udara. Tanaman yang digunakan dapat berupa tanaman yang dapat meningkatkan penghasilan petani. Misalnya tanaman yang dapat digunakan untuk cover crop adalah kacang tanah, Arachis pyntoi, centrosema, Lamtoro, daun gamal, belukar local, Crotalaria laurifolia Poir. Sedangkan pada tanaman pagar dapat berupa rifugia yang mana dapat digunakan sebagai habitat musuh alami. Penambahan bahan organic  dapat berupa pupuk hijau. Contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai pupuk hijau dari jenis legume, karena dapat menambat N dari udara langsung sehingga dimungkinkan dapat mensuplai unsur N pada komoditas utama, selain itu dapat menambah kandungan bahan organic tanah.
Keuntungan yang didapatkan oleh petani apabila melakukan konservasi tersebut dapat menjalin kemitraan bersama masyarakat terkait konservasi yang dilakukan, selain itu dapat bekerja sama dengan petani lainnyauntuk usaha pertanian yang lebih maju dan memperhatikan dari segi ekologisnya. Apabila konservasi berjalan sudah sesuai maka, dapat memperbaiki kesuburan tanah pada satuan lahan tersebut dan mengurangi limpasan permukaan yang mengakibatkan hilangnya unsur hara pada top soil. Dengan menggunakan tutupan lahan yang berasal dari jenis legume maka dapat meningkatkan ketersediaan N pada tanah, selain itu tutupan lahan dapat memperkecil energy kinetic hujan yang mengakibatkan penghancuran pada agregat tanah yang nantinya akan terbawa dan menjadikan erosi pada lahan tersebut. Selain itu penggunaan pupuk hijau juga sangat membantu untuk menyediakan bahan organic tanah. Pupuk hijau dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan membenamkan langsung pada tanah dan dapat digunakan sebagai mulsa.

Penggunaan mulsa dapat menekan dari pertumbuhan gulma. Bertambahnya bahan organic dapat memperbaiki sifat fisik tanah khususnya karena dengan adanya mikroorganisme dalam tanah misalnya cacing dapat membuat kemantapan agregat tanah dan menambah aerasi tanah. Selain itu penggunaan tanaman pagar seperti refugia dapat menjadikan habitat pada musuh alami dan dapat menambah keanekaragaman musuh alami seperti predator, parasitoid sehingga dapat menekan serangan hama pada komoditas utama yaitu  cabai. Dari urain tersebut maka, erosi dapat dikendalikan dan dapat memperkecil bahaya erosi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar