METODE
PEWARNAAN HEMATOXYLIN
Metode pewarnaan Hematoxylin merupakan metode yang digunakan untuk
mengamati pada bagian jaringan tanpa mengurangi pengukuran kuantitatifnya. Hematoxylin
bekerja sebagai pewarna basa. Ada beberapa variasi dari
metode hematoxylin. Polle et al
(1978) menggunakan pewarnaan hematoxylin
pada ujung akar sebagai indicator toleransi terhadap Al. selain itu pada bibit
yang sensitive terhadap alumunium akarnya tidak akan muncul karena pada
meristem apikalnya mengalami kerusakan. Metode ini dapat diterapkan untuk
menentukan toleransi terhadap Al melalui pengukuran pertumbuhan sampai akar
dapat tumbuh kembali.
METODE
HEMATOXYLIN DI LABORATORIUM
1. Mensterilkan biji dengan larutan natrium
hipoklorit 3% selama 5 menit dan dibilas dengan air bersih (Gambar 3.1)
2. Tempatkan biji pada kertas penyaring yang
lembab di cawan petri selama 84 jam pada suhu 7oC, dan apabila sudah berkecambah letakkan kecambah pada suhu kamar 18-20 oC selama 24 jam. (Gambar 3.2)
lembab di cawan petri selama 84 jam pada suhu 7oC, dan apabila sudah berkecambah letakkan kecambah pada suhu kamar 18-20 oC selama 24 jam. (Gambar 3.2)
3. Tempatkan bibit dengan panjang akar yang sama
(5-10 mm) dan endosperm letakkan pada frame Lucite yang berisikan jarring yang
sudah ada polyethylene.dan lampirkan blok Styrofoam pada frame dan ikat dengan
karet agar bisa mengapung (Gambar 3.3)
4. Tempatkan frame dalam wadah plastik dengan larutan nutrisi (4 mM CaCl2,
6,5 mM KNO3, 2,5 mM MgCl2, 0,1 mM (NH4)2SO4,
dan 0,4 mM NH4 NO3) pada pH 7. Wadah plastic dalam bak dengan suhu 25oC.
Tumbuhkan bibit dalam larutan nutrisi selama 32 jam (Gambar 3.4)
5. Pindahkan frame dan bibitnya ke dalam larutan
nutrisi yang mengandung Al (pH 4.0), biarkan selama 17 jam. (Gambar 3.5)
6. Cuci akar secara menyeluruh dengan air dan
noda larutan hematoxylin 0.2 % selama 15 menit.
7. Rendam kembali ke dalam larutan yang berisi
nutrisi selama 24 jam (Gambar 3.4)
8. Pindahkan bibit dari nampan, ukur tingkat
toleran pertumbuhan akar atau bibit (toleran,rentan,cukup toleran).(Gambar 3.6)
METODE
MENUMBUHKAN AKAR
Cara untuk menumbuhkan tanaman yang toleransi
Al menggunakan dua parameter, yaitu Akar yang tumbuh (RG) dan indeks toleransi
akar (RTI). Parameter RG mengukur akar yang tumbuh dibawah tekanan Al sedangkan
RTI akar yang tumbuh dibawah tekanan Al dengan membandingkan akar yang tumbuh
tanpa adanya tekanan Al. konsentrasi yang digunakan toleransi Al dilakukan
dengan menggunakan larutan yang mengandung ion dan aktivitas yang mendekati Al
tanah.
METODE
PERTUMBUHAN AKAR DI LABORATORIUM
1. Mensterilkan biji dengan larutan natrium
hipoklorit 3% selama 5 menit dan dibilas dengan air bersih (Gambar 3.1)
2. Tempatkan biji pada kertas penyaring yang
lembab di cawan petri selama 84 jam pada suhu 7oC, dan apabila sudah
berkecambah letakkan kecambah pada suhu kamar 18-20 oC selama 24
jam. (Gambar 3.2)
3. Tempatkan bibit dengan panjang akar yang sama
(5-10 mm) dan endosperm letakkan pada frame Lucite yang berisikan jarring yang
sudah ada polyethylene.dan lampirkan blok Styrofoam pada frame dan ikat dengan
karet agar bisa mengapung (Gambar 3.3)
4. Tempatkan frame dalam
wadah plastik dengan larutan nutrisi rendah ion-kekuatan (400 pM CaCl2,
650 pM KNO3, 250 pM MgCl2, 10 pM (NH4)2SO4,
40 pM (NH4
NO3) yang mengandung Al dan dipertahankan
pada pH 4.0. Sebagai kontrol, percobaan serupa tapi tanpa Al dalam medium
dilakukan pada waktu yang sama.
Ganti larutan setiap hari untuk meminimalisasi perubahan pH dan alumunium. Dan
lakukan selama 4 hari dengan suhu 25oC dan RH 70%. (gambar 3.7)
5. Pindahkan bibit dari nampan dan ukur akar
primer terpanjang dari setiap bibit dan dirata-rata. RG dihitung sebagai
rata-rata pertumbuhan akar bibit setelah empat hari dalam larutan yang
mengandung Al sedangkan RTI dihitung sebagai rasio antara RG dan pertumbuhan
akar rata-rata bibit setelah empat hari pertumbuhan tana larutan Al (Gambar
3.8)
0 komentar:
Posting Komentar